Pendahuluan
Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014–2019 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, dikenal sebagai salah satu menteri paling ikonik sekaligus kontroversial di Indonesia. Latar belakangnya yang unik—hanya lulusan SMP, namun sukses membangun bisnis aviasi dan ekspor hasil laut—membuat dirinya berbeda dari kebanyakan pejabat negara. Gaya kepemimpinan yang tegas, blak-blakan, dan sering kali melawan arus, menjadikan Susi sosok yang menonjol di kabinet. Artikel ini akan membahas kinerja Menteri Susi secara mendalam, mencakup kebijakan, pencapaian, kritik, dan warisan politiknya bagi bangsa.
Kebijakan Utama: "Tenggelamkan!"
Salah satu kebijakan paling fenomenal dari Susi adalah perintah menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia. Kebijakan ini menimbulkan kehebohan baik di dalam maupun luar negeri. Kapal asing yang tertangkap mencuri ikan tidak hanya ditangkap, tetapi dihancurkan sebagai bentuk efek jera.
Langkah ini terbukti efektif:
- Menurunkan jumlah kapal asing ilegal di perairan Indonesia. Data menunjukkan penurunan signifikan aktivitas illegal fishing dari tahun ke tahun.
- Meningkatkan populasi ikan di beberapa wilayah laut Indonesia, yang berdampak positif pada nelayan lokal.
- Mengangkat wibawa Indonesia di mata internasional sebagai negara maritim yang berdaulat.
Namun, kebijakan ini juga menuai kritik. Beberapa pihak menilai tindakan tersebut merusak hubungan diplomatik dengan negara tetangga seperti Vietnam, Filipina, dan Tiongkok. Selain itu, ada argumen bahwa kapal yang ditenggelamkan seharusnya bisa dimanfaatkan, misalnya dilelang atau dipakai untuk penelitian.
Pemberantasan Illegal Fishing
Selain aksi simbolis menenggelamkan kapal, Susi juga membangun sistem pengawasan laut yang lebih ketat. Ia bekerja sama dengan TNI AL, Bakamla, dan aparat lain untuk memperkuat patroli laut.
Pencapaian utama di bidang ini antara lain:
- Peningkatan penerimaan negara dari sektor perikanan karena berkurangnya pencurian ikan.
- Peningkatan pendapatan nelayan lokal yang sebelumnya kalah bersaing dengan kapal asing berteknologi tinggi.
- Penggunaan teknologi satelit dan aplikasi pengawasan untuk memonitor pergerakan kapal.
Kebijakan ini menunjukkan bahwa Susi bukan hanya mengandalkan slogan, tetapi juga sistem yang lebih modern untuk menjaga laut Indonesia.
Reformasi Perikanan Tangkap dan Budidaya
Susi juga berusaha melakukan reformasi struktural di sektor perikanan. Ia mendorong moratorium kapal eks-asing, melarang penggunaan alat tangkap merusak seperti cantrang, serta menata kembali izin usaha perikanan.
Selain itu, Susi mendorong sektor perikanan budidaya agar tidak hanya bergantung pada hasil tangkapan laut. Contoh keberhasilannya adalah meningkatnya produksi udang dan rumput laut yang diekspor ke pasar internasional.
Kebijakan ini mendapat apresiasi dari kalangan pemerhati lingkungan karena sejalan dengan prinsip sustainable fishing. Namun, di sisi lain, nelayan kecil yang menggunakan cantrang menilai kebijakan tersebut merugikan mereka. Protes bahkan sempat terjadi di berbagai daerah.
Diplomasi Maritim
Di tingkat internasional, Susi juga aktif memperjuangkan isu kelautan. Ia tampil di forum-forum dunia seperti Our Ocean Conference dan FAO untuk menyuarakan pentingnya menjaga ekosistem laut. Susi mendorong kerja sama global dalam melawan illegal fishing, polusi plastik, dan perubahan iklim.
Keberaniannya berbicara lantang membuat nama Indonesia semakin diperhitungkan dalam diplomasi maritim. Bahkan, ia mendapat penghargaan dari berbagai lembaga internasional atas kontribusinya dalam menjaga laut dunia.
Gaya Kepemimpinan yang Otentik
Susi dikenal dengan gaya kepemimpinan yang berbeda. Ia sering tampil dengan gaya nyentrik—bertato, merokok, dan bicara apa adanya. Alih-alih menimbulkan citra negatif, justru gaya ini membuat banyak rakyat merasa dirinya “merakyat dan jujur”.
Keputusan-keputusannya tegas, meski kadang menimbulkan kontroversi. Misalnya, ketika ia tetap melarang cantrang meski ada tekanan politik yang kuat. Sikap keras kepala ini menunjukkan konsistensinya dalam mempertahankan prinsip.
Namun, sikap blak-blakan ini juga menimbulkan gesekan dengan birokrasi maupun elite politik. Beberapa kebijakannya sempat ditentang DPR, pengusaha perikanan besar, hingga pejabat di kementerian lain.
Kritik terhadap Kinerja Susi
Meski banyak dipuji, kinerja Susi juga tak luput dari kritik. Beberapa poin kritik yang sering muncul antara lain:
- Dampak kebijakan yang kurang pro-nelayan kecil. Larangan cantrang, misalnya, dianggap terlalu tiba-tiba tanpa solusi alternatif yang memadai.
- Pendekatan populis. Ada yang menilai kebijakan "tenggelamkan" lebih bersifat simbolis ketimbang membangun sistem hukum jangka panjang.
- Koordinasi lintas kementerian yang kurang. Dalam beberapa kasus, kebijakan Susi dinilai berbenturan dengan kementerian lain, seperti Kementerian Perhubungan atau Kementerian Luar Negeri.
- Minimnya pembangunan infrastruktur perikanan. Meski aspek pengawasan laut meningkat, namun fasilitas pelabuhan dan cold storage masih tertinggal.
Prestasi dan Penghargaan
Di balik kritik tersebut, Susi tetap diakui atas prestasi yang nyata. Beberapa pencapaiannya antara lain:
- Penurunan drastis illegal fishing di Indonesia.
- Peningkatan stok ikan nasional hingga puluhan persen.
- Peningkatan kontribusi perikanan terhadap PDB nasional.
- Penghargaan internasional, termasuk dari PBB dan organisasi lingkungan.
Prestasi ini membuat Susi menjadi salah satu menteri yang paling populer dan diingat masyarakat. Bahkan setelah tidak menjabat, namanya masih sering disebut sebagai teladan menteri yang berani.
Warisan Politik dan Sosial
Warisan utama Susi Pudjiastuti adalah kesadaran publik bahwa laut adalah masa depan Indonesia. Ia mengubah cara pandang masyarakat bahwa sektor maritim bukan sekadar sektor pinggiran, melainkan aset strategis bangsa.
Susi juga meninggalkan teladan bahwa seseorang tidak perlu berlatar belakang akademis tinggi untuk menjadi pemimpin sukses, selama memiliki integritas, pengalaman, dan keberanian. Sosoknya menjadi inspirasi bagi banyak anak muda, terutama perempuan, untuk berani menembus batas sosial.
Kesimpulan
Kinerja Menteri Susi Pudjiastuti dapat dirangkum sebagai perpaduan antara prestasi gemilang, gaya kepemimpinan tegas, dan kebijakan kontroversial. Ia berhasil menurunkan illegal fishing, meningkatkan wibawa Indonesia, serta mendorong pengelolaan laut berkelanjutan. Namun, kebijakannya juga memicu perdebatan, terutama terkait dampaknya pada nelayan kecil.
Meski demikian, sulit untuk menampik bahwa Susi adalah salah satu menteri paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia modern. Ia meninggalkan warisan penting bagi bangsa: kesadaran bahwa laut adalah identitas dan kekuatan Indonesia.
